Minggu, 24 Agustus 2025

ICE BREAKING - JHONLIN INSTITUTE

ICE BREAKING BY JHONLIN INSTITUTE

Semangat pagi.. !!!.... Pagi… Pagi … Pagi….. LUAR BIASA!!!

Sebelum kita melanjutkan membaca website ini, kita mulai dengan pantun agar suasana lebih cair dan penuh semangat.

Awal pertemuan terasa kaku

Semua diam tak ada suara

Ice breaking hadir mencairkan beku

Bikin suasana jadi gembira



Di sini kami memperkenalkan bahwa Jhonlin Institute memiliki berbagai ice breaking seru dan kreatif.

Ice breaking ini bisa digunakan dalam pelatihan, rapat, maupun kelas untuk mencairkan suasana, menumbuhkan semangat, serta membuat para peserta lebih akrab dan focus.

Dengan adanya ice breaking Jhonlin Institute, kami ingin menunjukkan bahwa proses belajar tidak harus kaku, tapi bisa berjalan menyenangkan dan dengan penuh energi positif.

Beberapa contoh ice breaking Jhonlin Institute :

1. Tepuk Tangan Angka

  •    Fasilitator bilang: “Tepuk 1 kali / 2 kali / 3 kali” → peserta tepuk sesuai instruksi.
  •    Kalau hanya bilang angka “1,2,3” tanpa kata tepuk, peserta jangan menepuk.

2. Berhitung Kelipatan

  • Permainan ini dilakukan dengan berhitung kelipatan tertentu. Apabila sudah sampai di kelipatan tersebut, maka siswa harus mengatakan DOR. Contohnya jika siswa berhitung kemudian apabila kelipatan 3 harus bilang DOR.

3.  Merangkai Kata

  • Permainan ini perlu merangkai kata yang semakin banyak. Contonnya apabila orang pertama menyebutkan kata SAYA, Kemudian orang kedua melanjutkan MEMBELI, kemudian orang ketiga melanjutkan SEPATU, dan seterusnya sampai ada peserta yang gagal untuk melanjutkan rangkaian kata tersebut.

 4. Bos Minta

  • Permainan ini dilakukan oleh fasilitator sebagai metode bermainnya yang dimana peserta harus mengikuti arahan atau intruksi dari fasilitator tersebut, contonnya apabila ada kata ''BOS MINTA SEMUA BERDIRI'' maka peserta harus mengikuti intruksi tersebut.
  • Kemudian apabila tidak ada kalimat "BOS" maka peserta tidak perlu mengikuti intruksi yang diberikan.

5. Gerakan Dan Angka

  • Permainan ini dilakukan apabila ada intruksi dari fasilitator seperti (1, 2, 3 dan gerakan kepal tangan, hormat, putar badan) maka peserta harus melakukan gerakan lainnya sebagai berikut:
    • 1 & Kepal tangan = Tepuk tangan 1 kali
    • 2 & Hormat = Berdiri
    • 3 & Putar badan = Joget


6Tebak Logo 

Permainan ini untuk menguji pengetahuan peserta tentang logo-logo unit usaha Jhonlin Group sendiri. Cara bermainnya sederhana, yaitu: 

  1. Siapkan beberapa gambar atau logo unit usaha Jhonlin Group dan tampilkan melalui proyektor.
  2. Kemudian, berikan instruksi kepada peserta untuk membentuk satu barisan panjang.
  3. Selanjutnya, mulai tampilkan gambar logo tersebut dan biarkan peserta menebak sampai benar.
  4. Jika peserta berhasil menebak logo tersebut dengan benar, mereka diperbolehkan untuk duduk.
  5. Namun, jika jawabannya salah, mereka perlu diberi hukuman seperti harus tersenyum kepada peserta lain sekitar 30 detik atau peserta yang salah hanya perlu kembali ke barisan sampai mereka berhasil menebak logo berikutnya.
7. Emoji Ekspresi

  • Fasilitator menyebutkan ekspresi (marah, kaget, bahagia).
  • Semua peserta harus langsung membuat ekspresi itu.
  • Yang paling bisa menirukan trainer, akan mendapatkan hadiah kecil.

8. Ucapkan Objek  

Ucapkan objek adalah sebuah permainan yang dilakukan dengan cara menyebutkan suatu objek yang telah ditentukan oleh fasilitator game.

Cara bermainnya, yakni: 

  1. Fasilitator akan menyebutkan suatu objek yang akan menjadi fokus permainan. Misalnya saja, jika objek yang ditentukan adalah "nama hewan", maka para peserta harus menyebutkan nama-nama hewan.
  2. Setiap peserta harus menyebutkan nama objek tersebut sesuai dengan huruf akhir yang disebutkan oleh orang sebelumnya. Contohnya, jika peserta pertama menyebutkan "kuda", maka orang berikutnya harus menyebutkan nama hewan yang diawali dengan huruf "A".

Waktu yang diberikan untuk mengucapkan nama objek tersebut hanya 5 detik. Jadi, jika peserta tidak bisa melakukannya dalam waktu yang sudah ditentukan, mereka dinyatakan kalah.

9. Kata Kunci 

Permainan ini dibuat untuk menguji ketelitian peserta saat mendengarkan cerita dan mengenali kata kunci yang disebutkan fasilitator.  

Cara bermainnya adalah sebagai berikut: 

  • Perintahkan para peserta untuk menghadap ke arah pemandu cerita. 
  • Sebelum mulai bercerita, fasilitator akan memberikan sebuah kata kunci kepada para peserta.
  • Kata kunci ini nantinya akan dipakai sebagai penanda untuk para peserta memberikan respon tertentu.
  • Contohnya, bila kata kunci yang diberikan adalah "Semangat", setiap kali kata itu muncul dalam cerita, peserta harus langsung mengucapkan kata kunci seperti "pagi, pagi, pagi, luar biasa!".

10. Pagi, Siang, Malam 

Ice breaking tepuk tangan “Pagi, Siang, Malam” juga tidak kalah seru lho. Permainan ini bertujuan untuk menguji tingkat konsentrasi peserta.

Berikut adalah penjelasan detail tentang cara bermainnya: 

  1. Fasilitator akan menggunakan kata-kata "Pagi", "Siang", dan "Malam" sebagai aba-aba. Setiap kata akan disertai dengan jumlah tepukan yang harus dilakukan oleh peserta. Misalnya, untuk "Pagi", peserta harus melakukan satu tepukan, untuk "Siang", 2 tepukan, dan untuk "Malam", 3 tepukan. 
  2. Fasilitator kemudian akan mulai menyebutkan kata-kata tersebut secara cepat dan acak, misalnya, "Pagi" (tepuk satu kali), "Malam" (tepuk 3 kali), "Siang" (tepuk 2 kali), dan seterusnya. Peserta harus benar-benar berkonsentrasi dan mengikuti instruksi dengan tepat.

11. Doppelganger (Bayangan Ganda)

Permainan ini memang agak sulit dan cukup memakan banyak waktu. Akan tetapi, doppelganger adalah permainan yang cocok untuk seru-seruan, mengakrabkan para peserta, dan melatih fokus serta kreativitas.

Secara garis besar, untuk dapat memainkan permainan ini, fasilitator acara akan meminta para peserta untuk mencari seseorang yang mempunyai kesamaan dengannya.

Adapun kesamaan yang dimaksud bisa sangat beragam, mulai dari merk sepatu, sama-sama mengenakan kacamata, berambut pendek, sama-sama menyukai sate, menggunakan pakaian berwarna tertentu, dan sebagainya.

12. Tebak Pola Suara

Tujuan: Fokus pendengaran dan ingatan
Cara main:

  • Fasilitator membuat pola suara (misalnya: tepuk–tepuk–jentik–tepuk).
  • Peserta mendengarkan dan menirukan urutan tepat.
  • Tambah tingkat kesulitan dengan pola yang lebih panjang.

13. Gerak & Kata Bertentangan

Tujuan: Konsentrasi 
Cara main:

  • Fasilitator berkata satu hal, tapi peserta harus melakukan hal sebaliknya.
  • Contoh: fasilitator bilang “lompat”, peserta harus jongkok.
  • Lanjutkan dengan kecepatan meningkat.
14. Adu Wajah Lucu

  • Fasilitator meminta  peserta untuk saling berpasangan dan berhadapan.
  • Setelah hitungan ke-3, Para peserta harus menunjukan wajah yang selucu-lucunya dengan pasangannya. Ingat, siapa yang tertawa duluan berarti itu yang kalah. 
15. Tebak Warna

  • Fasilitator akan menyebutkan warna dasar seperti (merah), maka peserta harus segera mencari dan memegang benda disekitar yang berwarna merah secara tepat secepat-cepatnya.

ROLEPLAY - JHONLIN INSTITUTE

ROLEPLAY BY JHONLIN INSTITUTE

Semangat Pagi!!....Pagi....Pagi....Pagi....Luar Biasa!!

Mau cari seru-seruan atau ilmu baru? Tenang, disini ada semuanya!

Selamat datang di website Jhonlin Institute.

Apakah Anda sudah mengetahui istilah Roleplay?? Yuk.... kita belajar sama-sama.....


Apa itu Roleplay?? Dalam konteks umum Roleplay adalah kegiatan dimana seseorang memerankan sebuah karakter atau situasi tertentu sesuai skenario, baik untuk tujuan hiburan, pembelajaran, atau latihan keterampilan. Intinya, roleplay adalah praktek latihan dengan cara berpura-pura memerankan situasi/karakter tertentu agar lebih siap di dunia nyata.

Contoh penggunaan Roleplay :

·     - Pendidikan & Training

    Digunakan dalam pelatihan untuk melatih komunikasi, kepemimpinan, problem solving, dan beberapa tema materi technical dan soft skill lainnya.

·     Psikologi/konseling

Roleplay dipakai untuk latihan keterampilan sosial atau terapi.

Departemen Jhonlin institute sendiri menggunakan metode Roleplay sebagai salah-satu metode yang digunakan dalam pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi peserta. Berikut contoh Roleplay yang digunakan dalam materi training P3K, dimana para peserta diminta untuk melakukan kegiatan seperti penanganan pertama saat tersedak, patah tulang hingga praktek Resusitasi Jantung Paru (RJP).